Mencintai Sepak Bola Indonesia laksana mencintai negeri kita tercinta. Selalu membuat geregetan dan makan hati. Bagaimana tidak, dari 250 jt-an penduduk indonesia, masak cari 22 orang pemain sepak bola terbaik aja susahnya minta ampun. Jangankan kita mampu berbicara ditingkat Asia, di tingkat ASEAN saja kita sudah tidak mampu.
Ada apa sih sebenarnya? Kenapa kok gak bisa ? Apa yang salah? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang selalu menggelayuti semua pecinta bola Indonesia.
Saya salah satu dari pecinta bola Indonesia, mencoba menelisik ada apa dibalik kegagalan – kegagalan timnas sepak bola Indonesia? Berikut saya coba urai alasan – alasannya, menurut saya pribadi :
1. Para petinggi organisasi sepak bola Indonesia hanya menjadikan organisasi sebagai kendaraan politik
Coba kita perhatikan, mulai dari daerah sampai pusat, ada berapa pemimpin umum klub yang orang profesional (bukan orang partai / pemda) ? Ini menjadi salah satu penyebab gagalnya sistem pembinaan sepak bola kita karena mereka hanya mementingkan kemenangan – bagaimanapun caranya, bisa cara bersih atau cara kotor – dan mencari popularitas pribadi semata.
2. Gaji pemain di klub terlalu mahal
Coba kita tengok lagi kala jaman dulu timnas Indonesia mampu menyaingi permainan brasil dan negara – negara eropa, mereka pemain timnas rata – rata adalah pemain amatir sehingga ketika membela timnas rasa nasionalismenyalah yang dikedepankan.
Kalo sekarang, pemain lebih suka membela klubnya dari pada membela timnas.
3. Regenerasi tidak berjalan
Sudah berapa tahun kita masih bergantung pada Bambang Pamungkas, Budi Harianto dan lain – lainnya ? Sampai kapan ?
4. Jam terbang sangat minim
Berapa kali timnas Indonesia bisa bertanding melawan tim tim tangguh dari luar negeri ? Sepertinya bisa dihitung dengan jari.
5. Mental kerupuk pemain
Kalo soal teknik, mungkin kita tidak jauh – jauh amat dibandingkan Arab Saudi misalnya, ini terbukti dengan pemain yang sama kala melwan Oman kapan hari kita kalah padahal sebelumnya dengan tim yang gak jauh beda, kita mampu mengimbangi bahkan nyaris menang melawan Arab Saudi.
Mental ini mungkin disebabkan faktor 2 dan 4 di atas.
6. Wasit yang kurang baik
Pengadil lapangan yang bisa membuat sebuah permainan jadi fair dan enak ditonton, sangat ditentukan pula oleh kemampuan pengadil lapangan. Masih teringat jelas diingatan, kala PERSIPURA JAYAPURA, WO kala bermain melawan SRIWIJAYA F.C. di final COPA INDONESIA tahun lalu?
Salam, semoga ini menjadikan insan – insan sepak bola Indonesia bersatu dan menyadari kekurangan kita dan mampu memberikan yang terbaik buat persepak bolaan Indonesia.
Ini hanya sekelumit uneg – uneg yang tidak berarti, bagi Anda yang tidak setuju dengan pendapat saya, silahkan, karena kita bebas mengeluarkan pendapat demi kemajuan persepak bolaan Indonesia.
BRAVO SEPAK BOLA INDONESIA, MAJULAH GARUDAKU…..MAJULAH INDONESIAKU !!!
sumber http://mydr34ms.wordpress.com/2010/01/18/mengapa-sepak-bola-indonesia-belum-mampu-bersaing/
potonya imut
BalasHapus