Mendapat gaji adalah hal yang menyenangkan dan dinanti-nanti. Dengan turunnya gaji serta tunjangan kita bisa membeli barang dan jasa yang kita butuhkan. Namun apa jadinya kalau uang yang kita dapat mengalir dengan cepat begitu saja tanpa direncanakan tidak terkendali. Setelah uang menghilang, maka hanya sesal didapat.
Bagi anda yang memiliki masalah keuangan akibat terlalu mudah menghabiskan penghasilan yang diterima, maka ubahlah pola konsumsi anda saat ini. Identifikasi penyebab koborosan dan kemudian lakukan penghematan secara serius dan terencana.
Hal-Hal Yang Dapat Menguras Kantong Kita :
1. Suka Dengan Hal Yang Berbau Kredit (Hutang)
Jangan bangga dengan kartu kredit. Banggalah dengan kartu debit. Jangan mudah mengambil kredit atas barang-barang kreditan yang mungkin tidak mampu terbayar semua. Kreditlah hanya yang penting saja seperti rumah tempat tinggal dan kendaraan.
2. Selalu Ingin Tampil Trendy Dan Gengsi
Rasa gengsian dan ingin pamer merupakan ladang bisnis bagi para pengusaha dalam menjebak konsumen. Konsumen ditawarkan berbagai jenis produk yang mereknya terkenal, harganya mahal dengan kualitas yang mantap. Dengan menghilangkan rasa gengsi dan tampil apa adanya tanpa menghiraukan harga dan merek maka pengeluaran dapat ditekan.
3. Senang Ingin Jadi Yang Pertama Dengan Yang Terbaru
Hati-hati dengan keinginan untuk selalu menjadi pemakai yang pertama, karena biasanya harga barang yang baru seperti handphone lebih mahal ketimbang harga setelah setahun atau lebih. Sebenarnya kita tidak perlu selalu gonta-ganti handphone selama masih bisa dipakai dan baik kondisinya.
4. Terlalu Fanatik Dengan Hobi Mahal
Bagi anda yang punya hobi mahal seperti koleksi benda-benda mahal, balap mobil, jalan-jalan ke luar negeri, wisata kuliner ke restoran mahal, memelihara binatang langka, sebaiknya mulai beralih ke hobi yang lebih murah seperti merajut, mengoleksi perangko bekas, memasak, membaca buku, dan lain sebagainya.
5. Belanja Buta Tidak Terkendali
Ketika belanja terkadang mata bisa kecantol etalase dan berbagai tulisan penawaran khusus, diskon, paket hemat, dan lain sebagainya yang akhirnya pulang membawa barang-barang yang tidak direncanakan untuk dibeli. Buatlah daftar belanja dan taati daftar tersebut serta wajib mengacuhkan berbagai bujuk rayu tawaran penjual.
6. Sering Lupa Dengan Kewajiban Pembayaran
Dengan melupakan kewajiban-kewajiban atas pembayaran tagihan seperti listrik, telepon, air pam, pajak, dan lain sebagainya maka kita akan dihadapkan pada sanksi denda terlambat bayar yang jumlahnya mungkin bisa signifikan jika lama tak terbayar. Sebaiknya catat tagihan-tagihan anda dan bayarlah sampai lunas semua agar tidak jatuh tempo dan tidak menjadi hutang tunggakan.
7. Hobi Belanja
Hobi belanja sudah jelas merupakan hobi yang butuh uang banyak. Atasi hobi tersebut dengan membatasi kunjungan anda ke pusat perbelanjaan sesuai kebutuhan dengan berbelanja barang sesuai dengan yang ada di daftar belanja tanpa boleh membeli apa pun.
8. Terlalu Baik Pada Orang Lain
Jangan terlalu sering mentraktir teman-teman jika tidak perlu. Jangan menghabiskan uang kita untuk pacar atau pasangan hidup kita saja. Buatlah budget anggaran khusus untuk berbagi dengan orang-orang di sekitar kita agar tidak mengganggu uang yang seharusnya digunakan untuk kepentingan lain.
9. Lupa Dengan Masa Depan
Bagaimana jika anda punya anak isteri, anggota keluarga ada yang sakit keras, memasuki masa-masa pensiun akibat lanjut usia, rumah kebakaran dan lain-lain. Persiapkan mulai dari sekarang masa depan anda yang mungkin lebih sulit dijalani dari saat ini. Bayangkan masa-masa sulit tersebut dan saya yakin anda akan menyisihkan dana untuk persiapan masa sulit.
10. Mudah Dipengaruhi Sales / Trik Strategi Pemasaran
Jangan mudah termakan iklan di media massa dan para sales penjualan karena produk itu belum tentu anda sangat butuhkan. Bisa jadi anda hanya tertarik saja pada sales yang cantik/tampan saja, diskon yang besar, paket-paket murah, hadiah bonus, dan lain sebagainya.
Sekian terima kasih atas perhatian anda semoga sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri komentar pada artikel ini